BERITA WATAMPONE– Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Masjid Al Markaz Al Ma’rif dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bone, H. Rusli, Ketua Umum LSM Lapatau Matanna Tikka, Andi Anzhari Arifin, SH., hingga Kepala Kesbangpol Kabupaten Bone, Ketua Forum Lembaga Kajian Pancasila, serta pakar akademisi, Dr. A. Sugirman.
Sebuah momentum bersejarah lahir di Kabupaten Bone. Untuk pertama kalinya, ratusan Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Bone berkumpul dalam sebuah seminar bertajuk “Penguatan Peraturan Perundang-undangan di Desa Menuju Desa Tangguh, Bersih, Mandiri, dan Bertanggung Jawab.”
Ajang Konsolidasi Kepala Desa dan BPD
Ketua Umum LSM Lapatau Matanna Tikka, Andi Anzhari Arifin, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya forum ini. Ia menegaskan bahwa seminar ini menjadi tonggak penting bagi penguatan tata kelola pemerintahan desa.
“Ini pertama kali di Kabupaten Bone kita menghadirkan 232 Kepala Desa beserta Ketua BPD dalam satu forum. Tujuan utamanya adalah memperkuat komitmen kerja sama, agar desa-desa kita semakin tangguh, bersih, mandiri, dan bertanggung jawab,” ujar Anzhari.
Ia juga berpesan kepada para Kepala Desa agar tidak gentar menghadapi tekanan dari pihak-pihak tertentu yang mencoba melemahkan kinerja pemerintah desa.
“Ke depan, kepala desa jangan langsung gentar jika ada rekomendasi dari Bupati yang ditindaklanjuti penyidik. Jangan terpengaruh oleh oknum LSM yang mencoba menggerogoti. Fokuslah bekerja untuk kepentingan masyarakat, karena itulah tugas utama seorang pemimpin desa,” tegasnya.
APDESI Bone: Saatnya Desa Mandiri Kelola Potensi

Baca Juga: Bupati Bone Kukuhkan Pengurus Perhiptani dan KTNA 2024–2029
Sementara itu, Ketua APDESI Bone, H. Rusli, menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia Forum Kajian Pancasila atas inisiatif menghadirkan seminar tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi desa saat ini yang semakin dituntut untuk profesional dalam pengelolaan potensi dan sumber daya.
“Sebagai Kepala Desa dan BPD, kita dituntut mampu membaca peluang dan mengelola potensi yang ada di desa. Hal ini bukan hanya untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD),” kata Rusli.
Ia menekankan bahwa Kabupaten Bone memiliki potensi besar yang bisa dioptimalkan, terutama dengan adanya kebijakan baru yang mendukung konektivitas dan ekonomi wilayah.
“Contohnya dengan hadirnya operasional pesawat ATR di Bone. Ini membuka peluang baru bagi desa-desa dalam mengembangkan ekonomi lokal, pariwisata, maupun sektor pertanian. Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Bone yang terus menghadirkan inovasi bagi kemajuan daerah. Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa desa-desa kita bisa lebih mandiri ke depannya,” tambahnya.








