BERITA WATAMPONE– Konflik internal di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, semakin memanas. Ketua DPRD Bone, Andi Tenri Walinonong, melaporkan lima anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Bone karena diduga melanggar kode etik dan sumpah jabatan usai turut menandatangani mosi tidak percaya terhadap dirinya.
Laporan resmi tersebut telah diterima oleh pimpinan DPRD Bone dan kini tengah menjadi perhatian serius berbagai pihak di lingkungan legislatif daerah itu.
Laporan Ditembuskan ke Pimpinan DPRD
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga salah satu anggota DPRD Bone, Asrullah, membenarkan bahwa laporan dari Andi Tenri Walinonong telah masuk ke meja pimpinan DPRD. Menurutnya, laporan tersebut akan segera dibahas secara internal oleh unsur pimpinan dewan.
“Iya, benar. Laporannya terkait dugaan pelanggaran anggota BK karena ikut menandatangani mosi tidak percaya. Laporannya sudah disampaikan langsung ke pimpinan DPRD,” ujar Asrullah kepada wartawan.
Meski demikian, Asrullah enggan memberikan komentar lebih jauh mengenai isi laporan tersebut. Ia menegaskan bahwa pimpinan DPRD akan terlebih dahulu menggelar rapat bersama seluruh unsur pimpinan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Lima Anggota BK yang Dilaporkan
Dalam laporan yang ditandatangani langsung oleh Andi Tenri Walinonong itu, terdapat lima nama anggota BK DPRD Bone yang diadukan, antara lain:
-
Bahtiar Malla (PDIP) – Ketua BK DPRD Bone
-
Andi Unru (Gerindra) – Wakil Ketua BK
-
Andi Muh Ridwan (Golkar) – Anggota
-
Andi Adhar (PKB) – Anggota
-
Andi Nurjaya (PKS) – Anggota
Kelima anggota tersebut dituding melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan sumpah jabatan, karena turut menandatangani mosi tidak percaya yang ditujukan kepada Ketua DPRD Bone, yang dalam hal ini merupakan rekan mereka sendiri di lembaga legislatif.
Baca Juga: Wabup Bone Hadiri Evaluasi AKIP di Kantor Gubernur Sulsel Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan
Mosi Tidak Percaya dari 35 Anggota Dewan
Sebelumnya, sebanyak 35 dari total 45 anggota DPRD Bone diketahui menandatangani mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Andi Tenri Walinonong. Mosi tersebut dilayangkan oleh delapan fraksi besar di DPRD Bone, yakni Gerindra, PKB, PPP, Golkar, PKS, Demokrat, NasDem, dan Ampera, serta didukung oleh tiga wakil ketua DPRD Bone.
Langkah politik ini menjadi sorotan publik karena jumlah penandatangan mosi mencapai lebih dari dua pertiga anggota dewan, menunjukkan ketidakpuasan mayoritas terhadap kinerja Ketua DPRD.
Menurut anggota Komisi I DPRD Bone, Adriani Alimuddin Page, mosi tidak percaya tersebut muncul akibat berbagai persoalan dalam kepemimpinan Andi Tenri Walinonong.
“Ada 35 anggota DPRD Bone yang menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD. Ini karena dinilai jarang mengikuti rapat dan sering membuat kebijakan yang menimbulkan polemik,” ujar Adriani kepada detikSulsel beberapa waktu lalu.
Konflik Kian Tajam
Perseteruan ini menandai babak baru dalam dinamika politik di DPRD Bone. Di satu sisi, Andi Tenri Walinonong menilai langkah anggota BK menandatangani mosi tidak percaya merupakan bentuk pelanggaran etika lembaga karena mereka memiliki peran menjaga kehormatan dewan, bukan ikut dalam konflik internal.
Namun di sisi lain, sebagian anggota dewan menilai langkah mosi tersebut sah secara politik sebagai bentuk akuntabilitas dan mekanisme check and balance terhadap pimpinan yang dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
