, ,

Lampu Merah di Pusat Kota Watampone Mati Total Pengendara Saling Serobot

by -191 Views

BERITA WATAMPONE– Warga Kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, resah dengan kondisi sejumlah lampu lalu lintas yang rusak dan tak berfungsi selama berbulan-bulan. Lampu pengatur arus kendaraan di beberapa titik utama kota itu dibiarkan mati begitu saja, tanpa ada upaya perbaikan yang terlihat dari pihak terkait.

Salah satu lokasi yang paling dikeluhkan warga berada di perempatan Jalan Majang, Jalan Salak, Jalan MT Haryono, dan Jalan Lapawawoi, kawasan yang dikenal sebagai salah satu jalur tersibuk di pusat kota Watampone. Pantauan di lapangan menunjukkan, lampu lalu lintas di simpang tersebut tidak menyala baik siang maupun malam hari.

Akibatnya, arus kendaraan dari empat arah kerap saling berebut jalan, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari, ketika aktivitas warga mencapai puncaknya. Mobil, motor, hingga becak motor sering kali harus saling mengalah atau bahkan saling serobot untuk bisa melintas terlebih dahulu. Kondisi itu tak jarang membuat lalu lintas menjadi semrawut dan berisiko menimbulkan kecelakaan.

Warga: “Sudah Dua Bulan Lebih Tidak Menyala”

Risal (35), warga Jalan Lapawawoi yang setiap hari melintas di simpang tersebut, mengaku sudah lama resah dengan situasi ini.
“Sudah lama lampu merah di sini mati, kayaknya lebih dari dua bulan. Kadang mobil dan motor saling serobot karena tidak ada yang ngatur,” ujarnya

Menurut Risal, keberadaan lampu lalu lintas di jalur utama seperti itu seharusnya menjadi prioritas perbaikan pemerintah daerah. Ia menilai, jika dibiarkan lebih lama, bukan hanya kemacetan yang terjadi, tapi juga potensi kecelakaan yang bisa membahayakan pengguna jalan.
“Kita tidak tahu siapa yang harus jalan dulu. Kadang nyaris tabrakan, apalagi kalau ada pengendara dari luar daerah yang tidak tahu kalau lampu di sini mati,” tambahnya.

Pengemudi Ojek Online: “Kalau Jam Sibuk, Bisa Ricuh”

Keluhan serupa disampaikan oleh Andj Firman, seorang pengemudi ojek online yang hampir setiap hari melintas di kawasan tersebut. Ia mengatakan, kondisi lampu lalu lintas yang mati membuat pengendara sering saling menyalahkan ketika terjadi insiden kecil di jalan. “Kalau jam sibuk itu parah, semua mau cepat. Akhirnya malah macet dan kadang ribut di tengah jalan. Harusnya segera diperbaiki supaya tertib lagi,” ucapnya.

Warga Keluhkan Traffic Light yang Rusak, Ini Penjelasan Dishub Bone – Terobos.id - Kabar terkini dari Indonesia

Baca Juga: Pria Tewas Ditikam Saat Datangi Indekos Wanita Duel Dini Hari di Bone

Andj juga menyoroti lemahnya pengawasan dan penanganan dari pihak terkait. Menurutnya, kadang memang ada petugas kepolisian atau pegawai Dinas Perhubungan yang turun tangan untuk mengatur arus kendaraan, namun kehadiran mereka tidak rutin. “Kadang ada polisi yang jaga, tapi tidak setiap hari. Jadi kalau tidak ada petugas, ya sudah, macet dan semrawut lagi,” katanya.

Ketertiban Lalu Lintas Kini Bergantung pada Kesadaran Pengendara

Dengan kondisi seperti ini, ketertiban lalu lintas di pusat Kota Watampone sepenuhnya bergantung pada kesadaran dan kepedulian para pengendara. Sebagian warga memilih untuk lebih berhati-hati, namun tidak sedikit yang justru memanfaatkan kondisi tersebut untuk menerobos tanpa memedulikan pengguna jalan lain.

“Kalau lampu mati, semua tergantung kesadaran. Tapi kan tidak semua orang sabar. Kadang ada yang nyalip sembarangan, malah bikin macet tambah panjang,” ujar Risal.

Warga berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Perhubungan Kabupaten Bone, segera melakukan pengecekan dan perbaikan. Mereka menilai, fasilitas lalu lintas seperti traffic light adalah elemen penting untuk menjaga keselamatan masyarakat, terutama di jalur-jalur padat yang menjadi urat nadi mobilitas kota.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.