BERITA WATAMPONE– Pembinaan mental dan spiritual menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk karakter sumber daya manusia yang berkualitas. Hal inilah yang senantiasa diupayakan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone, melalui agenda kajian rutin keagamaan bagi karyawati yang dilaksanakan secara konsisten.
ruang sekretariat Lapas kembali menjadi tempat berlangsungnya kegiatan yang penuh nilai religius tersebut. Suasana khidmat terasa sejak awal, ketika para karyawati berkumpul dengan penuh semangat untuk mendalami materi yang kali ini bertema “Iman kepada Malaikat”.
Menggali Esensi Rukun Iman
Dalam pemaparannya, pemateri menekankan bahwa beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini setiap muslim. Para karyawati diajak untuk memahami peran malaikat sebagai makhluk Allah yang senantiasa taat, tidak pernah bermaksiat, dan selalu melaksanakan tugas sesuai perintah-Nya.
Dijelaskan pula bahwa para malaikat memiliki peran yang begitu dekat dengan kehidupan manusia, mulai dari mencatat setiap amal perbuatan, mendampingi dalam perjalanan hidup, hingga menyampaikan wahyu kepada para nabi. Pemahaman ini, menurut pemateri, akan menumbuhkan rasa kesadaran bahwa setiap gerak-gerik manusia senantiasa dalam pengawasan Allah melalui para malaikat-Nya.
Suasana Interaktif dan Inspiratif
Kajian tidak hanya berlangsung satu arah, tetapi juga diwarnai dengan diskusi interaktif. Para karyawati diberi kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman, sehingga materi yang disampaikan tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga relevan dengan praktik kehidupan sehari-hari.
Atmosfer kegiatan semakin terasa hangat ketika seluruh peserta menyimak dengan penuh perhatian. Setiap penjelasan tentang hikmah beriman kepada malaikat seolah menjadi pengingat spiritual yang menyentuh hati, menumbuhkan rasa syukur, sekaligus meneguhkan komitmen untuk memperbaiki diri.
Baca Juga: Sinkhole Raksasa Muncul di Depan RS Vajira Bangkok Diduga Akibat Konstruksi MRT
Dilanjutkan dengan Bimbingan Tilawah Al-Qur’an
Setelah sesi materi, kegiatan berlanjut dengan dirosa (bimbingan membaca Al-Qur’an). Para karyawati dengan antusias memperbaiki bacaan, memperhalus makhraj huruf, hingga melatih kelancaran tilawah. Kegiatan ini bukan hanya sekadar latihan membaca, tetapi juga menjadi sarana saling menyimak dan mengoreksi, sehingga terjadi proses belajar bersama yang penuh kekeluargaan.
Semangat yang terpancar dari wajah para peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini benar-benar menjadi ruang untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sekaligus meningkatkan kualitas ibadah.
Apresiasi dari Kepala Lapas
Kepala Lapas Kelas IIA Watampone memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat karyawati yang selalu konsisten mengikuti kajian. Menurutnya, kegiatan pembinaan rohani seperti ini memiliki peran besar dalam membentuk karakter pegawai yang religius, berintegritas, serta profesional.
“Kajian rutin ini bukan hanya menambah wawasan keagamaan, tetapi juga memperkuat karakter spiritual yang pada akhirnya tercermin dalam kinerja sehari-hari. Kami berharap semangat ini terus berlanjut dan menjadi bagian dari budaya kerja di Lapas Watampone,” ujarnya.
