, ,

Petani Bone Menjerit Panen Padi Anjlok Akibat Kemarau Panjang dan Serangan Hama

by -252 Views

BERITA WATEMPONE– Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Bone mulai menorehkan luka mendalam di sektor pertanian. Desa Kampuno, Kecamatan Barebbo, menjadi salah satu wilayah yang paling merasakan dampaknya. Hasil panen padi yang biasanya melimpah kini terjun bebas, bahkan sebagian petani terpaksa menelan kerugian besar akibat serangan hama yang kian sulit dikendalikan.

Suprianto (29), seorang petani muda di Kampuno, menggambarkan betapa drastisnya penurunan hasil panen tahun ini. Dari lahan seluas 40 are yang biasanya mampu menghasilkan 40–50 karung padi, kini ia hanya bisa membawa pulang 15–20 karung saja. “Turun drastis sekali, apalagi sekarang padi banyak hamanya. Biaya perawatan tetap mahal, tapi hasilnya jauh dari harapan,” keluhnya.

Biaya Tinggi, Hasil Minim

Kesulitan petani bukan hanya soal jumlah panen yang menurun, tetapi juga biaya produksi yang terus melonjak. Kebutuhan pupuk, pestisida, hingga tenaga kerja semakin mahal. Ironisnya, kualitas gabah yang dihasilkan pun merosot karena bulir padi banyak yang hampa.

Ali (36), petani lain di Barebbo, mengaku serangan hama membuat padi mereka kehilangan daya jual. “Gabahnya banyak yang kosong, tidak bernas. Jadi harganya juga turun kalau dijual ke tengkulak,” ujarnya. Kondisi ini membuat pendapatan petani merosot tajam, sementara kebutuhan rumah tangga tetap harus dipenuhi.

Bertahan Meski Rugi

Bagi masyarakat Desa Kampuno, pertanian adalah napas kehidupan. Meski risiko gagal panen besar, banyak petani tetap memilih menanam padi karena tidak memiliki pilihan lain. “Kalau bukan dari padi, kami mau kerja apa lagi. Jadi tetap tanam, meski hasilnya sedikit,” kata Suprianto pasrah.

Beberapa petani bahkan belum berani melaporkan kondisi mereka ke pemerintah desa maupun kecamatan. Namun, keluhan mulai menggema di kalangan masyarakat tani yang semakin terpuruk.

Petani berharap pemerintah daerah tidak hanya mendengar jeritan mereka sebagai keluhan semata, tetapi turun langsung memberikan solusi nyata. Bantuan air irigasi, subsidi pupuk, serta pengendalian hama menjadi harapan utama.

Petani Bone Terpuruk, Kemarau Panjang Picu Hama dan Turunkan Hasil Panen - Tribun-timur.com

Baca Juga: Bupati dan Wabup Bone Hadiri Musda VI PKS Dorong Sinergi Politik untuk Rakyat

“Kalau tidak ada penanganan sejak dini, musim panen berikutnya bisa lebih parah. Kami butuh pemerintah hadir, bukan hanya saat panen raya, tapi juga saat kami kesusahan begini,” tambah Ali.

Potret Kabupaten Bone

Kabupaten Bone sendiri merupakan salah satu daerah agraris terbesar di Sulawesi Selatan. Dengan luas wilayah sekitar 4.559 km² yang terbagi dalam 27 kecamatan, Bone memiliki bentang alam berupa dataran rendah hingga perbukitan yang subur. Kecamatan Barebbo, tempat Desa Kampuno berada, dikenal sebagai lumbung padi yang berkontribusi besar pada produksi pertanian daerah.

Namun, ancaman perubahan iklim, musim kemarau berkepanjangan, dan serangan hama kini menjadi tantangan serius. Jika tidak segera diatasi, Bone bisa kehilangan posisi strategisnya sebagai salah satu daerah penopang pangan di Sulawesi Selatan.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.